Rabu, 30 Maret 2011

Dedikasi - Sundanese Music



I Will Always Love You D o w n l o a d

Endless Love D o w n l o a d

Hotel California D o w n l o a d

Crazy D o w n l o a d

Said I Love But I Lied D o w n l o a d

Nakalnya Anak Anak




Produser : Hartono Hendra
Sutradara : Susilo SWD
Penulis : Tim Akurama Film, Imam Tantowi
Pemeran : Zainal Abidin, Gina Adriana, Ira Maya Sopha, Ryan Hidayat,
Dina Mariana, Kiki Amelia

Film NAKALNYA ANAK ANAK adalah sebuah film anak-anak laris di awal 80an. Film yang merupakan adaptasi bebas dari film THE SOUND OF MUSIC ini dibintangi oleh bintang anak-anak kondang saat itu yaitu IRA MAYA SOPHA, DINA MARIANA, RIA IRAWAN, RYAN HIDAYAT dan KIKI SANDRA AMELIA. Seperti juga plot film aslinya, film ini juga menceritakan tentang hubungan antara anak-anak nakal dengan guru pribadinya. Dan tentu seperti juga film aslinya, lagu-lagu juga menjadi sajian utama dan mengahdirikan komposisi musik yang ditata oleh A. RIYANTO serta dinyanyikan oleh ARCO GROUP dan BERLIAN HUTAURUK. Hanya saja, tidak bisa dibandingkan lagu-lagu dari Sound of Music dengan lagu-lagu dari film ini karena memang jauh berbeda. Film ini sukses besar di pasaran, sehingga akhirnya dirilis dalam bentuk rekaman kaset. Memang saat itu lazim dilakukan, sebuah rekaman soundtrack dirilis bukan hanya berisi lagu-lagu atau music score tapi juga rekaman audio sepanjang film. Dan album rekaman kaset Nakalnya Anak Anak inipun laris manis di pasaran. Lagu-lagu dari album inipun menjadi akrab di telinga anak-anak saat itu.
(Sumber : www.indolawas.blogspot.com)

Sinopsis :
Surya (Zainal Abidin), pensiunan kapten kapal dan duda dengan lima anak, pusing dengan anak-anaknya karena tidak menuruti aturan keras yang diterapkannya. Karenanya, ia perlu mendatangkan guru privat untuk mendidik sekaligus mengarahkan anak-anak itu. Beberapa guru tidak sanggup. Akhirnya seorang guru muda, Utari (Gina Adriana) mencoba bertahan terhadap gangguan anak-anak itu dan sedikit demi sedikit "menaklukkannya". Suatu hari anak-anak mengganggu calon istri Surya. Ia menduga Utari ada di belakang ulah anak-anak itu, maka dipecat. Utari pulang dengan sakit hati. Anak-anak jadi pemurung, bahkan si bungsu sakit. Maka Surya menyusul sang guru untuk bekerja kembali. Ternyata Utari tak mau. Baru saat anak-anak yang menyusul, ia kembali ke rumah Surya.

Nakalnya Anak Anak Side A D o w n l o a d

Nakalnya Anak Anak Side B D o w n l o a d

Jumat, 25 Maret 2011

REOG BKAK



REOG BKAK


Yang memperkenalkan secara nasional Kesenian Reog adalah Kelompok BKAK (Reog Badan Kesenian Anggota Kepolisian) sebuah kelompok dari Polri (dahulu: Angkatan Kepolisian). Para pemainnya adalah Mang Udi, Mang Diman, Mang Hari dan Mang Dudung. Atau sekitar tahun 1967 muncul perkumpulan Reog Wanita dengan tokohnya Pak Emen dan Ibu Anah dan kemungkinan di daerah lainyapun bermunculan seni reog hanya tidak tercatat secara jelas.

Anggota BKAK terdiri dari :

Mang Udi
Lahir di Sukabumi. Pendidikan : Lulus SD. Anggota Polri yang juga menjadi anggota grup lawak Reog BKAK ini mulai. Ikut main film sejak tahun 1971 dalam produksi "Singa Betina Dari Marunda". Hampir dari seluruh filmnya ia selalu main bersama-sama anggota Reog BKAK yang lain, yang terdiri dari Mang Dudung, Mang Diman, Mang Hari dan dia sendiri.Peran yang dibawakannya kebanyakanadalah peran komedi sesuai dengan profesinya sebagai pelawak.

Mang Dudung (Dudung Endang)
Mang Dudung mulanya adalah pemain sandiwara sekaligus pelawak. Karir tersebut dimulai sejak tahun 1943. Tahun 1950 ia masuk menjadi anggota POLRI dan ditempatkan pada bagian film sebagai juru potret dan juru kamera. Pekerjaan ini dilakukan sampai tahun 1964. Sesudah itu ia ditempatkan pada dinas Penerangan POLRI Mabak dengan pangkat Mayor Polisi. Pada saat dinas kepolisian inilah ia membentuk grup lawak Reog B.K.A.K. Meskipun Mang Dudung main film sejak 1954 namun baru dikenal tahun 1972. Sesudah itu ia bersama-sama anggota Reog BKAK main dalam beberapa produksi dengan peran sebagai pelawak.


Mang Harry
Lahir di Bandung. Pendidikan : SLP klas II. Anggota POLRI ini juga menjadi anggota grup lawak BKAK bersama-sama mang Diman, Mang Dudung, Mang Udi. Pertama ia main dalam "Lutung Kasarung" (1952). Untuk film-film selanjutnya ia selalu bermain bersama anggota BKAK lainnya dalam peran-peran kocak. Film lainnya di mana ia ikut main antara lain : "Ratu Ular" (1968), "Spion 025" (1973), "Babi Ngepet" (1977), dan lain-lain. Di samping itu ia juga ikut main dalam film - film iklan.

Mang Diman
Lahir di Jogjakarta, 23 November 1930, meninggal di Jakarta, 21 Agustus 2001) yang bernama asli R. Soepardiman Hardjosepoetro adalah seorang aktor dan pelawak Indonesia. Selain itu beliau juga dikenal sebagai seniman reog sunda. Sebagai anggota polisi bagian kesenian, sempat pula menjadi pemain ketoprak Margo Utomo. Beralih menjadi anggota BKKN (kelak ganti nama menjadi BKAK). Bersama tiga mitranya: Mang Dudung, Mang Udi (keduanya sudah lama meninggal), dan Mang Harry, mereka membentuk kwartet lawak Reog BKAK yang sempat malang-melintang pada era 1960-1970-an.


DOWNLOAD DISINI

REOG BKAK SIDE A D o w n l o a d

REOG BKAK SIDE B D o w n l o a d

Kamis, 24 Maret 2011

Yulia Yasmin – Berkawan



Berkawan D o w n l o a d
Karena Hujan D o w n l o a d
Tak Usah Kau Harap D o w n l o a d
Kenangan Pedih D o w n l o a d
Jangan Kau Tangisi D o w n l o a d
Masa Kecilku D o w n l o a d
Kepalsuan D o w n l o a d
Harapku D o w n l o a d
Merana III D o w n l o a d

Grace Simon – Volume 4



Dag Dig Dug D o w n l o a d
Melati Penuh Noda D o w n l o a d
Dansa D o w n l o a d
Deddy Oh Deddy D o w n l o a d
Senang Bebas Selalu D o w n l o a d
Hilda D o w n l o a d
Putih D o w n l o a d
Terpukau D o w n l o a d
Takut Kau KecewaD o w n l o a d
Menanti D o w n l o a d
Rindu D o w n l o a d

Jack Lesmana – Luka



Prahara D o w n l o a d
Luka D o w n l o a d
When Sunny Gets Blues D o w n l o a d
Loose Surface D o w n l o a d
Come Rain Or Shine D o w n l o a d
Samba Irama Indah D o w n l o a d

Album Luka Jack Lesmana, tina 3 kaset nu aya sadayana suantena mendem. Album keluaran Music Box ieu pitana BASF. Tapi keluaran Music Box nu sanes nu pitana Maxell (Black Fantasy, Kencana) atawa Iwan Madjid (Pesta Reuni), kinclong suantenna.

Ternyata yang janten masalah nyaeta : PITA BASF yang kirang thoyib he he he.

Rabu, 23 Maret 2011

Senin, 21 Maret 2011

Ira Maya Sopha - Kisah Cinderella

Cover diambil dari langgam.com

Anak-Anak Kehilangan Dongeng
Lagu-lagu cinderela yang dinyanyikan Ira Maya Sopha laris di pasaran. mencapai 200.000 buah. semula dipersiapkan untuk pertunjukan drama anak-anak.

KASET Cinderella melonjak mencapai, 200 ribu omzetnya. Ini produksi Irama Tara. Lagu-lagunya dikerjakan oleh Ny. Maria Tanzil, sedang penyanyinya Ira Maya Sopha. Kaset itu demikian kerasnya mempengaruhi pendengar anak-anak sehingga tak kurang dari 500-600 buah surat melayang ke rumah Ira setiap hari. "Di kamar belakang telah terkumpul 200 ribu pucuk surat," ujar Nyonya Maimunah Kartawinata, ibu Ira (jadi Ira ini bukan anak Maya Sopha) yang kewalahan tak bisa membalas surat-surat itu.

"Cinderella itu mulanya disiapkan bukan untuk kaset, tapi untuk pertunjukan," tutur Nyonya Tanzil. Ia mengaku terus terang, lagu-lagunya sebenarnya jiplakan lagu-lagu tua seperti Sipin Soda dan Lily Marline. "Tapi liriknya saya buat sendiri," ujar ibu dari dua anak itu. Ia menyatakan pula, yang mendorongnya membuat Cinderella tak lain kenyataan kurangnya hiburan anak-anak. Sementara ia sendiri memang punya hobi sandiwara.

"Ada yang mengatakan Cinderella merupakan operet," kata Nyonya Tanzil. "Bukan, itu bukan operet. Itu gabungan drama, tari dan lagu." Persiapan pertunjukan Cinderella di Senayan dahulu (di Balai Sidang, 8 Oktober 1978), memakan waktu 4 bulan – walaupun tanggal 1-2 Juli sebenarnya sudah juga dipentaskan. Setelah malam penampilan Oktober yang dimaksud untuk dana PMI itu, tiba-tiba saja Cinderella melonjak menyambar telinga banyak anak-anak. Seorang anak yang tidak pernah mau dikeloni bapaknya, tiba-tiba menurut setelah dipikat dengan kaset Cinderella. Banyak orang bilang, ini disebabkan anak-anak kita sudah kehilangan dongeng yang dapat memukau mereka. Jadi dongeng dan pahlawan model apapun lantas menarik. Sementara itu ada yang mengeluh, mengapa kok Cinderela? Bukan Bawang Merah Bawang Putih, Kleting Kuning atau cerita pribumi lainnya?

Tikus-Tikus

Kaset ini dibuka dengan lagu Kisah Cinderella yang mengantar isi cerita. Disusul 10 buah lagu yang diselingi percakapan. Di sana dikisahkan Upik Abu, alias Sinderella, yang hidup bersama ibu tiri dan kedua saudara tirinya. Ia selalu bertugas di dapur dan menerima perlakuan tak semena-mena dari penghuni rumah itu, sampai akhirnya ia menjadi permaisuri sang pangeran. Cerita bahagia ini dikunci dengan lagu Mohon Diri.

Semua lagu dinyanyikan dengan baik oleh Ira. Suaranya jernih, tekniknya memadai. Juga dialog diucapkannya dengan jelas dengan usaha untuk menjiwai, meskipun bukan seluruhnya seperti percakapan benar. Musik mempergunakan organ yang dimainkan oleh Aloysius. Peran-peran lain dibawakan oleh anggota Grup Sangrila -- terutama suara tikus tikus, teman Cinderella, yang paduan suaranya terdengar kompak dan membuat kaset ini akrab.

"Ada yang mengeritik pakaian show Cinderella katanya terlalu mahal. Ceritanya katanya khayalan belaka," kata Nyonya Tanzil menerangkan pertunjukan itu. Ia mengakui tak kurang dari 60 anak yang ikut bermain dengan 150 potong pakaian yang berharga Rp 1.250. 000 -- digarap oleh Nyonya Ricky Camdani. "Tapi semuanya dari satin murah," kata Nyonya Tanzil. "Lagipula kenapa sih kalau khayalan dipertanyakan ? Apa ada cerita dongeng yang bukan khayalan ?"

Ibu Sud, pencipta lagu anak-anak yang tersohor, menanggapi Cinderella dengan serius dari sudut yang lain. "Saya tidak melihat pertunjukannya. Saya dengar fantastik, bombastik," ujarnya. "Itu semua boleh saja, tetapi mbok jangan menjiplak lagu Barat untuk diindonesiakan." Ia menunjuk cerita pribumi seperti Joko Tingkir, Bawang Merah Bawang Putih, yang bias digarap. "Kenapa harus cerita Barat?"

Ibu itu juga menggelengkan kepalanya melihat kostum Cinderella lewat reklame TV. Ia mengerti. Ia menganggapnya cukup baik. "Sayangnya pikiran anak-anak kita bisa terbawa oleh pengaruh negatif. Saya khawatir anak-anak akan minta orangtuanya pakaian sebagus Cinderella."

Sumi

21 April 1955, di Gedung Kesenian Pasar Baru (sekarang bioskop City) Ibu Sud sendiri mengangkat kisah Sumi seperti yang dilakukan Nyonya Tanzil sekarang. Sumi menceritakan cinta seorang anak kepada ibunya yang hidup miskin di desa. Suatu kali ibunya sakit -- lalu bermimpi bertemu dengan peri yang menyuruhnya meminta Sumi pergi ke hutan mencari obat. Cerita yang juga berakhir dengan bahagia itu dimainkan oleh 30 anak.
Ceritanya dikarang Ibu Sud sendiri. Aransemen lagu oleh mendiang Sudjasmin, dibawakan oleh Orkes RRI pimpinan Henke Strake -- rasa seperti gending-gending Jawa. Kostum para penari terbuat dari batik. Untuk pertunjukan itu diperlukan latihan selama tiga setengah bulan.

Ira Maya Sopha sendiri penyanyi Cinderella, lahir di Jakarta 21 Maret 1968. Sudah menyanyi di 8 buah kaset. Hobinya balet dan tari serimpi. Untuk kaset Cinderella (direkam dalam 2 hari pada bulan Agustus) ia mendapat honor Rp 5 juta (sementara Nyonya Tanzil hanya Rp 500 ribu). Tetapi untuk pertunjukan di Senayan selama 2 malam yang menghasilkan Rp 26 juta (kotor), ibunya mengaku tidak dapat apa-apa, karena itu malam dana PMI. Biasanya sekali pertunjukan Ira dapat setengah juta. Humas PMI DKI sendiri menerangkan waktu itu dapat Rp 7,5 juta.

Nyonya Tanzil, yang merencanakan akan mementaskan kisah Pinokio (Barat lagi) Pebruari tahun depan, menyatakan mungkin tidak akan memakai Ira lagi. Kenapa ? "Saya akui suara Ira memang baik.
Anaknya cerdas. Tetapi tubuhnya terlalu tinggi untuk peran itu."

Sumber : Tempo Edisi. 40/IIIIIIII/02 - 8 Desember 1978 / (www.mellowtone.multiply.com)

DOWNLOAD CERITANYA

Cinderella Side A D o w n l o a d

Cinderella Side B D o w n l o a d

Kamis, 17 Maret 2011